Kecerdasan Data Generatif

Skenario Transisi ke Artificial General Intelligence (AGI)

Tanggal:

Makalah kerja terbaru yang ditulis oleh Anton Korinek dan Donghyun Suh mengeksplorasi berbagai skenario transisi ke Artificial General Intelligence (AGI). Makalah ini menganalisis dampak kemajuan teknologi terhadap output dan upah, dengan mempertimbangkan kemungkinan otomatisasi penuh dan implikasinya terhadap pasar tenaga kerja. Para penulis membahas perlombaan antara otomatisasi dan akumulasi modal, dampaknya terhadap dinamika upah, dan potensi peningkatan produktivitas secara luas. Penelitian ini memberikan wawasan berharga mengenai konsekuensi ekonomi dari pengembangan AGI.

Transisi ke Artificial General Intelligence (AGI) telah menjadi topik yang menarik dan penuh spekulasi dalam beberapa tahun terakhir. Banyak peneliti dan pemimpin industri percaya bahwa AGI, yang mengacu pada sistem AI yang dapat melakukan semua tugas di tingkat manusia, akan segera menjadi kenyataan. Dalam makalah kerja berjudul โ€œSkenario Transisi ke AGI,โ€ ekonom Anton Korinek dan Donghyun Suh menyelidiki implikasi ekonomi dari pengembangan AGI.

Makalah ini dimulai dengan mengkaji hubungan antara kemajuan teknologi, output, dan upah. Para penulis mengusulkan kerangka kerja yang menguraikan pekerjaan manusia menjadi tugas-tugas atomistik dengan berbagai tingkat kompleksitas. Mereka berpendapat bahwa kemajuan dalam teknologi memungkinkan otomatisasi tugas-tugas yang semakin kompleks, yang berpotensi mengarah pada otomatisasi semua tugas dengan munculnya AGI.

Salah satu aspek penting yang dianalisis dalam makalah ini adalah perlombaan antara otomatisasi dan akumulasi modal. Jika otomatisasi berjalan cukup lambat, akan selalu ada cukup pekerjaan bagi manusia, dan upah akan terus meningkat. Namun, jika kompleksitas tugas yang dapat dilakukan manusia dibatasi dan otomatisasi penuh tercapai, upah bisa menurun. Para penulis juga mempertimbangkan kemungkinan penurunan upah sebelum otomatisasi penuh terjadi jika otomatisasi skala besar melampaui akumulasi modal, sehingga menyebabkan kelebihan pasokan tenaga kerja.

Penelitian ini menunjukkan bahwa otomatisasi pertumbuhan produktivitas dapat menghasilkan keuntungan luas pada semua faktor produksi. Di sisi lain, hambatan pertumbuhan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang langka dan tidak dapat direproduksi dapat memperburuk penurunan upah. Para penulis menekankan pentingnya memahami distribusi tugas dalam ruang kompleksitas dan dampaknya terhadap hasil perekonomian.

Meskipun makalah ini memberikan wawasan berharga mengenai potensi konsekuensi dari pengembangan AGI, makalah ini juga mengakui ketidakpastian seputar transisi tersebut. Para penulis menyoroti bahwa distribusi tugas dalam ruang kompleksitas memainkan peran penting dalam menentukan hasil perekonomian. Mereka mempertimbangkan distribusi tak terbatas dan distribusi terbatas, yang mencerminkan kemampuan komputasi otak manusia yang terbatas.

Secara keseluruhan, penelitian Korinek dan Suh berkontribusi pada diskusi yang sedang berlangsung tentang masa depan pekerjaan di era AI dan otomatisasi. Dengan menganalisis berbagai skenario transisi ke AGI, makalah ini menyoroti kemungkinan dampaknya terhadap output, upah, dan kesejahteraan manusia. Laporan ini berfungsi sebagai sumber daya berharga bagi pembuat kebijakan, peneliti, dan pemimpin industri yang ingin memahami implikasi ekonomi dari pengembangan AGI.

Sumber gambar: Shutterstock

tempat_img

Intelijen Terbaru

tempat_img